Pengunjung

Minggu, 15 Maret 2020

Adam

Part 2

Melewati rombongan Adam yang tadi menyusulnya, dan terpaku melihat Adam yang memeluk seorang wanita dengan erat.
.
.
Wanita tersebut melepas pelukan Adam dengan sedikit memaksa. Kemudian berbalik menatap Adam dengan lembut, dibalas dengan tatapan berkaca-kaca.
" Long time no see, honey.." bisik wanita tersebut lembut.
" Bunda.. Adam rindu.." balasnya. Wanita tersebut mengusap pipi Adam lembut kala setetes cairan bening menetes melewati pipinya. Senyum bersalah tersungging begitu saja. 
Sudah berapa lama mereka tidak bertemu? 8 atau 9 tahun. Terakhir mereka bertemu saat Adam kelas 5 SD.
" Bunda juga rindu Adam.." balasnya. Ingin sekali memeluk anak yang kini telah tumbuh menjadi remaja, namun mengingat dimana dia berada membuatnya cukup sadar diri.
" Mbak Lila~~.. " panggilan tersebut membuat sosok yang dipanggil Lila tersebut menoleh.
" Yo Kiran.." balas Lila. Menurunkan tangannya dari pipi Adam. Menatap sosok jangkung yang tak lain dan tak bukan sepupunya tersebut.
" Gue nyariin keules.. malah disini.. ayo kekelas.." ucapnya. Lalu atensinya teralih pada sosok disebelah Lila.
" Yo Adam.." sapanya
" Hmm" balas Adam acuh. Meraih tangan Lila dan mengenggamnya. Kiran nampak menatap tak paham. Meminta penjelasan pada Lila. Lila menggedikkan bahunya.
" Oh, jadi ini Adam yang sering kamu ceritain toh.." balas Lila. Kiran mendengus malas.
" Ayo mbak.."
" Dam, mb~~.."
" bunda.." protes Adam.
" Bunda?" Beo Kiran. Lila memutar kedua bola matanya.
" Baiklah.. bunda kekelas Kiran dulu.. Bunda mau ambil raportnya dulu.."
Adam nampak tak rela.
" Setelah ini, kita pergi oke.."
Adam masih menatapnya tak rela.
" Please sayang.. dan bukankah kamu juga menerima raport?"
" Emm.. ya.." lirihnya
" Kamu temuin mamah atau nenek kamu gih."
" Adam ambil sendiri.." lirihnya. Lila menatap Adam dengan tatapan tak terbaca.
" Bunda ambilin sekalian ya?" Ucap Lila. Adam mendongak pada Lila.
" Beneran?" Antusiasnya
" Iyaaa sayang.." gemas Lila.
" Lamaaaaa mbak." Gerutu Kiran. Lila menoleh dan tertawa pelan.
" Nanti bunda kabari kamu.. gih kamu sama temen-temen kami dulu.. tuh mereka nunggu." Ucap Lila dan menunjuk teman-teman Adam dengan dagunya. Adam mengangguk, mengecup pipi Lila lalu berbalik. Mengabaikan kekagetan teman-temannya dan Lila sendiri. Walau akhirnya dia tersenyum tipis.
Menarik Kiran yang melongo takjub. Seorang Adam yang terkenal badboy, sombong dan dingin bisa begitu manja dengan kakak sepupunya. Suatu kejadian tak terduga.
***
To : Adam ❤️
Raportnya udah bunda ambil nih.. bunda tunggu di parkiran oke..
From : Adam ❤️
Adam OTW bun..
Lila memainkan hpnya sembari menyandar pada bodi mobilnya. Sedangkan Kiran acuh duduk di dalam mobil. 
" Bunda~.." lila menoleh dan mematikan hpnya begitu Adam mendekat. Lila mengulas senyum lembut dan mengusak rambutnya.
" Bentar.." ucap Lila memasukkan setengah badannya kemobil dan mengambil raport Adam.
" ini.."
" Emm.. makasih bun.." balas Adam..
" Sama-sama sayang.."
" Kalau gitu bunda balik.." ucap lila
" Adam ikut"
" Kamu main dulu.. nanti sore share lokasi ke bunda.. bunda main kerumah.. oke?" Lila memberi tau lembut, bagaimanapun Adam harus menikmati masa remajanya. Adam menatap Lila tak terima
" Ngga mau.."
" Sayangg~.." tegur Lila.
" Adam mau ikut.." balasnya keras kepala. 
" Nanti sore bunda ketempat kamu.. sekarang kamu sama temen kamu.."
" Yaudah.." pasrah Adam.
" Tapi Bunda harus janji.."
" Iya bunda janji..." Balas Lila
" Jangan main aneh-aneh oke? Dan jangan lupa makan.." pesan Lila sembari mengusak surai Adam penuh sayang.
" Iya bunda.."
" Kalau gitu , Bunda pergi dulu.. take care baby." Ucap Lila. Memeluk Adam sekilas lalu mengecup keningnya.
***
Sebuah mobil mewah berhenti di depan rumah minimalis elegan. Tersenyum kecil sembari membuka gerbang yang tidak terkunci. Tawanya tak dapat dia tahan manakala melihat sosok yang menatapnya sembari cemberut dari teras rumah tersebut.
" Selamat malam sayang.." sapa Lila menggoda.
" Bunda lama sekali huh?" Ketus Adam.
" Awww.. manisnya anak Bunda.." gurau Lila. 
" Hayuk bun.."
" Kemana?" Goda Lila
" Ke tempat bunda.." balasnya
" Lhaaa.. bunda rencana mau nginep di sini tuh."
Adam mendelik dan mendengus sebal.
" Adam males.."
" kan ini rumah kamu.. lagian Bunda rindu sama nenek." balas Lila.
Tanpa berkata Adam masuk kerumah. mengabaikan Lila, sepertinya anak tersebut sangat kesal pada Lila. Lila tertawa kecil melihat tingkah kekanakan Adam sebelum menyusul masuk.
" Assalamu'alaikum.." sapa Lila.
" Wa'alaikumsalam.." balas suara dari dalam. disusul munculnya seorang wanita tua yang sangat Lila kenali.
" Nenek.." sapa Lila. sosok yang disapanya nenek tersebut menatap Lila tak percaya lalu memeluk Lila.
" Lila.. lama sekali tidak main.." ucapnya. lila tertawa dan bertepatan dengan itu tatapannya bertemu dengan Adam yang menatapnya tak suka. kemudian sosoknya berlalu menaiki tangga. 
" Nenek sehat?" tanya Lila setelah pelukannya terlepas.
" Alhamdulillah.." balas sang nenek
" Lila mau nginep loh nek.." tambah Lila.
" Adam pasti seneng.." Lila meringis kecil.
" Kayaknya nggak deh nek,," ringisnya. kemudian raut sang Nenek menjadi sedih.
" Anak itu banyak berubah... jika saja Nenek nggak gegabah.." lirihnya penuh sesal.
" Sekarang Adam sangat membenci Nenek.." sendunya
" Nggak nek, Adam mungkin hanya perlu waktu.."balas Lila menenangkan.
Bukan Lila tidak tahu, Jika orang tua Adam berpisah karena sosok wanita di depannya tersebut. Nenek yang begitu disayangi Adam merupakan orang yang paling menghancurkan hidupnya. membuat kedua ornagtuanya bercerai dan sekarang sudah hidup bersama keluarga barunya. mengabaikan Adam yang sangat membutuhkan keduanya. meski biasanya keduanya sangat sibuk dengan urusan masing-masing dan sangat jarang bahkan mungkin hampir tidak pernah mengurusi Adam, tapi orangtua tetaplah orangtua. seburuk apapun mereka, menghadapi kenyataan seperti itu pastilah berat.
" Lila akan bantu agar Adam baikan lagi sama Nenek.." janji Lila.
" Terimakasih nak.."
Tbc,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar